Sabtu, 18 Agustus 2012


Bab 1 “Pertumbuhan dan perkembangan”
Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup dan Perkembangan yang mengikutinya merupakan salah satu ciri yang membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati
-Pertumbuhan :
·        adalah proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat kembali ke kondisi semula)
·        berkaitan dengan konsep kuantitatif (Pertambahan masa suatu organisme)
·        Akan terjadi dalam proses pertumbuhan (organisme multiseluler), yaitu:
1.      Pembelahan sel
2.      Pembentangan sel
3.      Pergerakan sel-sel pada organisme
4.      Terjadi proses spesialisasi yang membentuk fungsi tertentu (terjadinya proses biokimia dan perubahan struktur) : seperti pengangkut, penyokong, pergerakan, pencernaan d.l.l
·        Contoh : Pertambahan berat massa suatu organisme (bertambah panjang atau d.l.l)
-Perkembangan :
·        Adalah proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, yang meliputi perubahan dalam hal perubahan bentuk dan tingkat kematangan makhluk hidup
·        Akan terjadi proses dalam perkembangan, yaitu:
1.      Diferensiasi sel (Perubahan struktur dan fungsi sel)
2.      Histogenesis (Pembentukan Jaringan)
3.      Organogenesis (Pembentukan Organ)
4.      Gametogenesis (Pembentukan sel-sel kelamin)
·        Berkaitan dengan konsep kualitatif (Perubahan yang tidak dapat dilihat oleh mata)
·        Contoh : Munculnya akar, batang, daun dan bunga pada tanaman
-Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji
Semua tumbuhan berkembang dari biji, yang berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio (bakal) tumbuhan serta cadangan makanan.
Embrio, tumbuhan terdiri atas :
1.      Batang Lembaga (Kaulikalis)
2.      Bakal Akar (Radikula)
3.      Keping Biji (Kotiledon) << Tempat penyimpanan Endosperm (Cadangan Makanan)
4.      Bagian sumbu atas embrio - tempat munculnya kotiledon (Epikotil)
5.      Bagian sumbu bawah embrio – tempat munculnya kotiledon (Hipokotil)
6.      Kulit luar biji (Testa) << Suatu selubung biji kuat yang berasal dari dinding bakal biji
7.      Cadangan makanan :
·        Cadangan makanan pada endosperm – jaringan yang mengelilingi embrio (biji berendosperem – biji beralbumin), contoh : Biji jagung
·        Cadangan Makanan pada kotiledon (biji tak bereendosperm – biji tak beralbumin), contoh : Biji bunga matahari

A.     Perkecambahan
·        Tumbuhnya embrio yang terdapat dalam sebutir biji, yang akan tumbuh menjadi tumbuhan kecil yang lambat laun akan menjadi tumbuhan yang dewasa yang makin besar dan semakin kompleks

·        Perkecambahan dibagi menjadi 2, berdasarkan posisi kotiledonnya :
1.      Perkecambahan Epigeal
-Kotiledon terangkat ke atas
-Pertumbuhan memanjang bagian hipokotil
-Tumbuhan pada saat dewasa bersifat sebagai tumbuhan yang lemah
2.      Perkecambahan Hipogeal
-Kotiledon tetap berada di dalam tanah
-Pertumbuhan memanjang bagian epikotil
-Tumbuhan pada saat dewasa bersifat sebagai tumbuhan yang kuat

·        Faktor yang menentukan terjadinya perkecambahan :
             Faktor Eksternal (Faktor yang berasal dari lingkungan) :
1.      Suplai air
2.      Suhu
3.      Oksigen
4.      Cahaya
5.      Kelembaban
6.      Suplai Makro dan Mikro molekul
Faktor Internal (Faktor yang berasal dari biji itu sendiri)
1.      Hormon
2.      Kematangan embrio
3.      Dipatahkannya Dormansi (Masa tidur biji)

Proses perkecambahan dimulai dari proses :
1.      Proses Imbibisi :
“Masuknya air ke dalam bji melalui mikropil dan testa”
2.      Pengaktifan enzim
Yang disebabkan perubahan kondisi di dalam sel yang mengaktifkan enzim yang mampu mengatalisis reaksi-reaksi biokimiawi perkecambahan,diantaranya:
·        Pembongkaran cadangan makanan pada kotiledon,yang dapat menghasilkan energi sebagai bahan penyusun komponen sel dan untuk pertumbuhan embrio.
-        Cadangan makanan biji terdiri atas : karbohidrat, lemak dan protein.
-        Sebagian besar biji = Tepung dan Amilum
-        Biji bunga matahari d.l.l = Minyak
-        Biji kapri dan kedelai = Protein
Enzim bersifat spesifik sehingga, dia hanya bekerja pada suhu yang optimal yang bervariasi untuk tiap jenis biji.
3.      Respirasi
Yang dapat menghasilkan energi untuk metabolisme dan pertumbuhannya, dibutuhkan oksigen dan cahaya matahari untuk proses respirasi aerob.



INGAT!
Dengan adanya cahaya matahari dapat menghambat hormon Auksin, sehingga tidak terjadi pertumbuhan apikal (ke-atas) karena hormon Auksin pindah ke tempat yang tidak terkena cahaya matahari yaitu ke kuncup lateral (samping), namun cahaya masih tetap dibutuhkan untuk pembentukan klorofil dan pembentangan daun.
-Apabila tumbuhan disimpan di tempat yang gelap dan tidak terkena cahaya matahari maka tumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat namun tumbuhan tersebut berwarna pucat dan hal seperti ini dinamakan “Etiolasi”.

4.      Munculnya Radikula
-Setelah kulit biji pecah maka akan muncul radikula dan diikuti plumula (kuncup primer pucuk batang).

B.     Pertumbuhan Primer
·        Pertumbuhan ini menyebabkan :
1.      pertumbuhan tinggi dan panjang pada tumbuhan
2.      membentuk tumbuhan berkayu (tumbuhan herbaseus)

·        Proses dalam pertumbuhan primer :
1.      Pembelahan dan perkembangan sel-sel meristem apikal,
Sel meristem terdapat pada pucuk batang dan kuncup akar (Kaliptra atau tudung akar)

Perkembangan meristem apikal (pada tumbuhan angiospermae) dibagi menjadi 2 teori :
a)      Teori Histogen :
-        Oleh Hanstein pada tahun 1868
-        “Setiap titik tumbuh batang dan akar terdiri atas lapisan sel yang disebut Histogen”, terdiri dari :
                                                                                                                      I.          Plerom : Bagian pusat (yang kemudian akan membentuk empulur dan jaringan pengankut primer)
                                                                                                                     II.          Dermatogen : Bagian lapisan paling luar (yang kemudian membentuk epidermis)
                                                                                                                   III.          Periblem : Lapisan yang berada diantara Plerom dan Dermatogen, Lapisan ini membentuk korteks (Jaringan kulit kayu)
b)      Teori Tunika-Korpus :
-        Oleh Schdmidt pada tahun 1924
-        Menyatakan bahwa titik tumbuh batang tumbuhan terdiri atas dua zona yang terpisah susunannya, yaitu Tunika dan Korpus.
                                                                                                                      I.          Tunika: Bagian paling luar dari titik tumbuh – bersifat pertumbuhan antiklinal = tegak lurus dengan permukaan organ (terdiri atas beberapa lapis sel yang berkumpul membentuk seludang dan membentuk jaringan primer)
                                                                                                                     II.          Korpus : Bagian pusat titik tumbuh – bersifat meristematis dan membelah ke segala arah

Daerah-daerah pada pertumbuhan primer :
1)      Daerah pembelahan sel (Daerah Divisi)
-terlihat tersusun oleh sel-sel meristem yang berbentuk kotak dan berukuran sangat kecil
2)      Daerah pembentangan sel (Daerah Elongasi)
-terdapat di belakang daerah pembelahan sel
-sel-sel mengalami pemanjangan dan pembesaran
-terjadinya proses diferensiasi
Contoh = Mendorong akar untuk masuk ke dalam tanah
3)      Daerah pematangan sel (Daerah Maturasi)
-terdapat di belakang daerah pembelahan
-telah mengalami proses diferensiasi dan telah sempurna perkembangannya
Contoh =  adanya rambut akar yang merupakan tonjolan sel-sel epidermis yang berfungsi untuk meningkatkan adsorbsi air dan mineral dari dalam tanah

Ciri pertumbuhan primer :

1.      Adanya meristem apikal (pada pucuk batang)
-seperti kubah yang tersusun oleh sel-sel yang aktif membelah
-terdapat daun dan tunas primordia
-pucuk batang bagian tengah terdapat sel-sel meristem
INFO : Daerah pembelahan, pembentangan dan pematangan sel terdapat pada meristem apikal namun tidak sejelas pada ujung akar
C.     Pertumbuhan Sekunder
-terjadi pada tumbuhan berkayu (tumbuhan parenial)
-hasil pembelahan sel-sel meristem lateral,dibagi menjadi 2 yaitu :
A.     Kambium Vaskuler :
-terletak di antara xilem dan floem
-melakukan pembelahan ke arah dalam membentuk jaringan xilem sekunder dan ke arah luar membentuk jaringan floem sekunder
-menghasilkan pertambahan diameter batang
B.     Kambium Filogen / Gabus :
-terbentuk dari pembelahan tangensial sel-sel parenkim atau kolenkim di bawah epidermis.
-menggantikan epidermis membentuk kulit kayu yang kedap
-berfungsi dalam penebalan sekunder batang
INFO : Di dalam kulit kayu terdapat lentisel yaitu tempat oksigen dan karbon dioksida berdifusi masuk dan keluar dari sel-sel batang
D.     Pembungaan
-proses yang sangat kompleks dari semua tahap pertumbuhan
-tahapan proses pembungaan :

1.Induksi bunga (Evokasi) :
·        tahap perubahan dimana terjadi perubahan jaringan meristem vegetatif menjadi jaringan meristem reproduktif
·        tahap induksi di dalam sel sehingga terjadi peningkatan sintesis asam nukleat dan protein, yang dibutuhkan dalam pembelahan serta diferensiasi sel

2.Inisiasi bunga :
·        perubahan morfologis dari tunas vegetatif menjadi bentuk kuncup reproduktif
·        terjadi pembentukan organ-organ reproduktif, dan perubahan bentuk kuncup dan ukuran
                     3.Anthesis (Tahap perkembangan kuncup bunga menjadi bunga mekar) :
·        terjadinya diferensiasi pada bagian-bagian bunga
·        terjadi proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis (pematangan organ reproduksi jantan dan betina

   4.Anthesis 2 (Tahap bunga mekar)
·        terjadinya pemekaran bunga
·        masaknya organ reproduksi (tidak selalu bersamaan)

5.Tahap penyerbukan dan pembuahan
·        terbentuknya buah muda

6.Tahap perkembangan buah muda menuju kemasakan buah dan biji
·        perbesaran bakal buah (ovarium) merupakan efek dari peningkatan penebalan perikarp, pembentukan dan perbesaran vesikel berair serta tahap pematangan
·        perkembangan endosperm (cadangan makanan) merupakan pengakumulasian dari air                                                         80-90% air serta 2-20% gula
·        perkembangan embrio